Sekedar posting tentang puisi dari kumpulan sajak.

Kamis, 26 September 2013

SCRET ADMIRER

Pernahkah kamu menjadi Scret admirer? Pasti pernah. Bagaimana rasanya mengagumi tanpa diketahui?
Pasti sesak. Membuat semua persaan seperti tidak ada apa-apa itu sulit. Bertalu pada satu komitmen tapi komitmen itu kosong. Kamu harus berusaha menutupi perasaan mu yang seharusnya berteriak aku mengagumi mu. Mungkin itu yang aku rasakan sekarang. Sekarang aku mulai berfikir jernih pada sesuatu yang tidak mungkin saya dapatakan. Akhirnya saya mengakui tentang perasaan saya pada sesuatu itu. Rasanya sedikit lega. Tapi tidak merubah keadan. Hanya saja merubah perilaku saya yang dulu suka bersembunyi pada kemunafikan, sekarang menjadi perilaku yang terbuka. Karena sudah tidak ada beban yang saya sembunyikan. Percuma saja sekarang saya sembunyikan, kamukan sudah tau apa yang rasa kan...



Scret Admirer

Kutemukan dirimu dibalik senja..
Bersama sebuah pandangan lain..
Tanpa rasa apapun..
Pandangan itu seakan lebih dari kawan..
Apakah dia separuh hati mu?
Aku kadang menatap dari kejauhan..
Radar ku seakakn menemukanmu..
Perasan milai merambat..
Memberi signal penuh..
Tapi gagal berkoneksi..
Seoalah aku masuk dalam pandanganmu,
Tapi..
Menatap pun aku takut,
Apalagi menaruh hati?
Bisa mencintai pun aku bersalah..
Mungkin gara-gara pandangan lain itu..
Aku hanya bisa menatapmu,
Dari sudut ruang yang dingin..
Tak apa..
Mungkin hanya mampu menjadi
Scret Admirer..
Tapi sampai kapan?
Sampai aku lelah memendam perasaan ini..
Sampai aku bosan menungu perasaan ini dibalas..


Rabu, 25 September 2013

R-I-N-D-U

Selamat hari rabu yang monoton. Seperti biasa, sama seperti hari kemarin. Tiada hari tanpa kebosanan dan kesepian telah mengundang. Hari yang lumayan menyengat ini saya akan posting puisi bertema "Kerinduan". Kamu pernah rindu pada seseorang? Rasanya bagaimana? Sesak? Menyakitkan? Haus akan perjumpaan? Aku pun sama. Tapi rindu ku berbeda. Kamu mungkin tidak tau rindu ku bagaimana. Lihat saja puisi ku..

Kerinduan

Duduk seorang diri di beranda..
Sambil memandang hujan
Disetiap malam itu aku lakukan..
Perasaan terlalu abstrak..
Sesak lalu  bercampur emosi..
Mungkin karena haus akan perjumpaan..
Sepi, sunyi, rindu, dingin terasa menyayat,
seperti belati..
Dan hujan malam ini hanya sekedar rintik-rintik..
Tanpa petir..
Dan tak begitu gelap..
Itu pertanda, aku rindu kamu tanpa alasan..
Dan tak begitu penting untuk dijelaskan..
Setiap air hujan,
Yang menetes dari langit..
Mengatakan bahwa aku rindu kamu..

Minum kopi di malam hari juga bisa mendatangkan rindu yang pekat,

Kopi Hitam Beraroma Rindu

Bagai kopi dimalam hari..
Pahit, pekat, dan, keruh..
Seprti itulah rinduku..
Rindu yang amat pahit kurasakan..
Yang selalu pekat tak berujung..
Dan keruh tak pernah jelas terlihat nyatanya..
Seakan kopi hitam ini beraroma rindu..
yang sangat menyengat..
Sedikit terobati dengan kehadiran teh..
Bening, manis, dan berampas..
Bening mata ini menatap perjumpaan..
Manis wajahmu saat memandang ku..
Dan kerinduan ku selalu berampas untukmu..

Jumat, 20 September 2013

Hari Selanjutnya

Next..
Akhirnya malam tiba juga. Untuk hari yang mendung ini saya sedang merasakan sesuatu yang berbeda. Tiba - tiba teringat sesuatu yang lalu. Mungkin sebaiknya perasaan ini saya tuangkan kedalam puisi yang berawal dari potongan sajak-sajak. Agak sedikit berbeda, mungkin hati sedang mendung.

Puisi ini berjudul Luka Dan Kenangan

Dia adalah masa lalu..
Mungkin..
Masih sedring aku mengharapkannya..
Tapi tidak untuk mendapatkannya, kembali..
Ini tentang kisah kehilangan..
Ketika kau mendapati separuh hatimu kosong dan merapuh..
Atas nama tidak kepercayaan..
Kita telah saling mengucapkan selamat tinggal..
Dan hati ini membawaku kembali kepadamu..
Tapi, kau tak lagi berda di tempat kita dahulu..
Apakah kau kau telah menemukan separuh hati lain?
Selain hatiku?
Dan, sesuatu itu berwujud satu tetapi memiliki 2 nama..
Yaitu luka dan kenangan..

Puisi tentang seseorang yang masih mengharap masa lalu tetapi tidak akan mungkin bisa kembali. Sudah kembali tapi tidak seperti dulu lagi. Lalu dia bertanya dalam hati. Apakah kamu sudah menemukan hati yang lain? Selain hatiku? Akhirnya seseorang itu sadar, itu hanyalah Luka Dan Kenangan. 

Kamis, 19 September 2013

Sebuah Permulaan

hell-o....
maaf yaaa lama sekali saya nggak ng-blog. Baru sempetnya sekarang hehe. Posting kali ini bukan posting seperti dulu lagi, mungkin lebih dewasa posting saya kali ini. Mau mencoba posting tentang puisi dan sajak sedikit.

Puisi ini kolaborasi antara saya dan sahabat saya yang sekarang berada jauh disana, dan saya rindu dengannya. Posting ini saya persembahkan untuk dia. Seperti judul posting saya, judul puisi saya juga sama.
selamat membaca..



Sebuah Permulaan

Bermula dari awal yang sangat indah..
Ku temukan dia di sudut ruang yang resah..
Dia bagai suara dalam senja..
Senandung  tanpa kata..
Hadirnya jadi pelengkap di tata surya..
Emosi, perasaan, jaminan rasa aman..
Dia sanggup taklukkan hati dengan sebuah senyuman..
Seandainya ku sanggup berkata..
Hai orang asing, aku jatuh hati..